FAQ | World Mosquito Program Skip to main content

FAQ

World Mosquito Program

1Apakah metode Wolbachia Aman?

Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian berbasis laboratorium dan lapangan, temuan WMP telah menjalani penilaian independen yang ketat. Hasilnya menyimpulkan bahwa metode Wolbachia aman bagi manusia, hewan, dan lingkungan. 

2Apakah nyamuk Wolbachia dimodifikasi secara genetik (GM)?

Metode kami bukanlah modifikasi genetik (GM) karena materi genetik nyamuk belum diubah. Baik nyamuk Aedes aegypti maupun Wolbachia tidak dimodifikasi secara genetik di laboratorium, dan strain Wolbachia yang kami gunakan adalah bakteri alami.

 

3Bagaimana WMP melepas nyamuk ber-Wolbachia?

Tim lapangan WMP melepaskan nyamuk ber-Wolbachia selama beberapa bulan, menggunakan berbagai metode pelepasan yang disesuaikan dengan masyarakat setempat. Seiring waktu, persentase nyamuk pembawa Wolbachia tumbuh hingga tetap tinggi tanpa perlu dilepaskan lebih lanjut. 

 

4Bagaimana WMP memantau tingkat Wolbachia dalam populasi nyamuk setelah penyebaran nyamuk?

Kami memiliki berbagai jenis perangkap nyamuk yang dioperasikan oleh tim lapangan. Nyamuk yang terbang ke perangkap dibawa ke laboratorium sehingga staf kami mendapatkan informasi mengenai dapat jumlah  Wolbachia dalam populasi nyamuk setelah kami disebarkan.

5Berapa lama waktu yang dibutuhkan nyamuk ber-Wolbachia untuk berkembang biak dengan populasi nyamuk lokal?

Waktu yang dibutuhkan nyamuk ber-Wolbachia untuk berkembang biak secara berkelanjutan  bervariasi karena tergantung dari jumlah nyamuk setempat, kondisi lingkungan dan demografis setempat. Namun pada umumnya, dibutuhkan waktu beberapa bulan hingga satu tahun untuk nyamuk ber-Wolbachia berkembang biak dengan  populasi nyamuk setempat.

6Bagaimana Wolbachia diturunkan antar nyamuk?
7Di mana penyebaran nyamuk ber-Wolbachia akan dilakukan? Bagaimana Anda memilih area?

World Mosquito Program telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi Bali, Save the Children Indonesia, dan Yayasan Kerti Praja dan untuk mengidentifikasi wilayah pelepasan nyamuk. Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng terpilih sebagai daerah prioritas tinggi karena beban kasus DBD yang tinggi. Harapannya, manfaat Wolbachia dapat diperluas ke kabupaten lainnya di Bali dan daerah-daerah di Indonesia.

8Mengapa demam berdarah terjadi setelah pelepasan nyamuk?

Nyamuk ber-Wolbachia membutuhkan waktu untuk berkembang biak dengan nyamuk setempat. Kasus DBD masih bisa terjadi selama dan setelah fase penyebaran nyamuk ber-Wolbachia, salah satunya karena mobilitas penduduk. Kasus DBD dapat dibawa oleh orang yang berasal dari luar wilayah yang belum mendapatkan penyebaran Wolbachia. Misalnya orang bepergian dari luar daerah dan tertular DBD, kemudian datang ke wilayah penyebaran Wolbachia, kita bisa mengidentifikasi penularan DBD bukan disebabkan oleh nyamuk ber-Wolbachia yang kami sebarkan. 

Seiring waktu, kami memperkirakan kejadian DBD akan semakin jarang, karena jumlah nyamuk ber- Wolbachia yang meningkat di masyarakat.

 

9Bagaimana cara berpartisipasi dalam kegiatan Wolbachia ini?

Terima kasih karena Anda mau berpartisipasi dalam proyek ini! Anda dapat membantu kami melindungi masyarakat dari DBD dengan mendukung dan berpartisipasi aktif pada proyek ini, dengan cara: .

  1. Kami bekerja dengan tokoh masyarakat, seperti:
  • mengadakan acara dengan masyarakat 
  • meningkatkan kesadaran akan proyek di masyarakat
  • memobilisasi anggota masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelepasan nyamuk ber-Wolbachia
  • mengidentifikasi rumah tangga yang bersedia untuk menampung wadah penyebaran nyamuk atau mengumpulkan nyamuk
  1. Kami bekerja dengan anggota masyarakat seperti: 
  • menempatkan wadah telur nyamuk di rumah tangga (menjadi orang tua asuh) 
  • menjaga kondisi wadah tempat telur nyamuk ber-Wolbachia agar tidak rusak, tumpah, ataupun hilang.
  • mendapatkan izin bagi staf WMP di Indonesia  untuk menangkap nyamuk di rumah Anda
  • mengundang masyarakat untuk menghadiri acara WMP di Indonesia 
  • meningkatkan kesadaran akan proyek kami di media sosial dan di masyarakat 
  • menjadi relawan WMP di Indonesia
Want to learn more about the World Mosquito Program and our sustainable and nature-based Wolbachia method?